
Diet Detoksifikasi berkembang karena munculnya teori bahwa banyak senyawa beracun yang masuk ke dalam tubuh kita menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan dan penyakit, seperti sakit kepala, rasa lelah, dan berbagai macam penyakit kronis. Itulah hipotesa yg mendasari muncul nya pemikiran bahwa kita perlu melakukan detoksifikasi untuk membersihkan sel-sel tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membuang toksin atau racun yang ada dalam tubuh. But what is the real truth behind detox concept?
The truth is, sebaiknya kita tidak melakukan Diet Detoksifikasi karena Diet Detoksifikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Diet Detoksifikasi membatasi konsumsi beberapa jenis makanan tertentu (seperti protein hewani) dan menyarankan konsumsi beberapa jenis ekstrak tanaman yang kurang lazim untuk dikonsumsi. Sebagai contoh, menghindari makanan padat, konsumsi campuran jus khusus, dan konsumsi teh laksatif.
Lalu, kenapa berat badan ikut turun saat detoksifikasi?
Sesungguhnya penurunan berat badan yang terjadi merupakan akibat dari hilangnya berat air tubuh, dan bukan berat lemak. Sehingga, penurunan berat badan yang terjadi tidak bertahan lama karena berat badan akan cepat naik kembali saat kembali ke pola makan awal.
Selain itu, beberapa manfaat yang dirasakan oleh mereka yang mengikuti Diet Detoksifikasi sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan hilangnya racun di dalam tubuh, tetapi lebih kepada perubahan pola makan dan pemilihan nutrisi selama program detoksifikasi, contoh:
1. Berkurangnya sakit kepala, ini dikarenakan pembatasan konsumsi kafein
2. Meningkatkan kelembapan kulit, ini dikarenakan konsumsi air yang cukup
3. Berkurangnya rasa kembung, ini dikarenakan berkurangnya asupan makanan
What you need to know about detox process
Diet Detoksifikasi juga diyakini memiliki efek negatif bagi kesehatan, terutama bila dilakukan dalam jangka waktu panjang. Efek negatif seperti dehidrasi, rasa mual, rasa lelah berlebihan, dan sakit kepala. Penggunaan senyawa laksatif di dalam program Diet Detoksifikasi berkaitan dengan berbagai macam gangguan kesehatan. Laksatif seringkali disalahgunakan dan menyebabkan dehidrasi, gangguan jantung, dan gangguan saluran pencernaan
Dengan pola makan dan pemilihan nutrisi yang baik, kita tidak perlu melakukan detoksifikasi karena organ paru-paru, hati, sistem pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara natural dapat mengeluarkan atau menetralkan senyawa toksin yang masuk ke dalam tubuh.
Dan bila penurunan berat badan menjadi tujuanmu, diet sehat dengan asupan nutrisi seimbang dan olahraga secara teratur tetap merupakan anjuran untuk menurunkan berat badan dengan efektif tanpa efek samping.
Sumber:http://www.wrp-diet.com/diet-detoksifikasi-sehatkah/
0 komentar:
Posting Komentar